Powered By Blogger

Rabu, 18 April 2012

Jualan Es Lilin

     Es lilin dowo dowo, pramuka isin ora coro.Begitulah slogan dari kakak pembina Pramuka saat SD dulu. Tapi yang akan aku ceritakan ini tidak ada hubunganya dengan Pramuka, justru berhubungan dengan Es Lilin hehehe.....
       Es lilin adalah es yang bentuknya mirip dengan lilin yang dibungkus dengan plastik kecil kecil dan dikasih warna macam macam,ada merah, putih. kunig, hijau dll. Ya.... Es Lilin yang seperti itulah yang pernah aku jual keliling kampung tiap hari.
        Awalnya setelah lulus SMP setiap pagi aku tidak ada kegiatan lain selain membantu Bapakku kerja di sawah, karena saat itu sudah selesai tanam tembakau jadi kerjaan di sawah cuma nyiram sama dangir (menyiangi atau mateni rumput yang tumbuh di sela sela tanaman tembakau). Hinga suatu saat terbesit keinginan untuk bisa memperoleh penghasilan sendiri.
       Karena saat itu ada teman teman yang sudah lebih dahulu jualan es lilin yang standbay di sekolah dekolah, akupun ikut berdgabung dengan mereka. Dan mulailah jualan es lilin keliling dengan naik sepeda ontel dari desa ke desa dan stanbay di sebuah Madrasah Ibtidaiyah di desa Kepohkidul sekitar jarak 8 km dari desaku.
        Memang saat itu untuk bisa jualan Es lilin hanya butuh modal sepeda ontel saja karena untuk wadah atau thermos, kotak tempat Es udah disediakan oleh pemasok, jadi kami hanya mengambil es dari yang punya kulkas trus besoknya pagi pagi setor duit hasil penjualan kepada yang puunya es. Dari juragan dihargai Rp 15;- kemudian kami jual Rp 25;-.jadi untung Rp 10;- rata rata per hari bisa jual 200 biji jadi keuntungan yang diperoleh sekitar Rp 2000;-.
        Ada hal positif yang bisa dipetik dari jualan es lilin yaitu tiap hari harus bangun pagi pagi . Jadi sebelum subuh kami harus berangkat ke desa tetangga untuk kulakan es lilin sehingga sholat juga tidak pernah kesiangan. Ya begitulah tiap hari kami keliling untuk menjual es lilin dengan peke sepeda ontel. Aktifitas tersebut berlangsung sekitar 4 bulan kemudian berhenti saat datangnya musim penghujan karena jalan yang becek dan juga harus kerja di sawah untuk memulai musim tanam.
       Walaupun cuma sekitar 4 bulan jadi pedagang es lilin, itu adalah pengalaman suka dan duka yang tak terlupakan dan sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar