Powered By Blogger

Minggu, 30 September 2012

Jadi Tukang Batu

            Ketika masih sekolah di SMA aku memang sudah punya keinginan yang kuat untuk kerja di kota karena terinspirasi oleh kawan kawan yang sudah lebih dulu lulus dan sudah bekerja di kota. Terlebih lagi karena kebutuhan untuk membayar uang sekolah yang masih menunggak terus saat itu membuat semakin besar keinginanku untuk bisa secepatnya bekerja dan dapat uang untuk membayar uang SPP.
          Pada waktu liburan semester kelas tiga sebenarnya aku sudah merencanakan untuk kerja di kota ikut seorang teman tapi karena bapakku tidak mengizinkan akhirnya aku batalkan. Terpaksa setelah lulus baru bisa merantau ke kota untuk mengdu nasib mencari kerja. Kota pertama yang menjadi tujuan perantauanku adalah Surabaya maklum di kota ini banyak dari teman temanku yang sudah dapat pekerjaan.
          Sebenarnya tujuan pertama perantauanku adalah bekerja di pabrik, tapi karena hampir seminggu melamar kerja dari pabrik ke pabrik tidak tidak satupun pabrik yang menerima maka aku putuskan untuk bekaerja di bangunan dan sejak saat itu aku jadi kuli bangunan.
          Setelah beberapa bulan Jadi kuli bangunan kepingin rasanya beralih naik pangkat jadi tukang batu. Maka setelah membeli beberapa peralatan tukang langsung memproklamirkan diri menjadu pak tukang, walaupun soal keahlian belum punya tapi dengan percaya diri pindah ke tempat lain dan melamar jadi tukang batu.