Powered By Blogger

Sabtu, 28 Januari 2012

Tehnisi Elektronika

        Tehnisi Elektronika, Inilah salah satu profesi yang hingga saat ini masih aku jalani, walaupun mungkin masih jauh dari tingkatan profesional seperti mereka yang sudah ahli di bidang elektro tapi minimal bisa nyambung nyolder kabel he he he. Hampir tiap hari aku dapat pasien parangkat elektronika baik dari para tetangga sekitar ataupun dari monco deso (desa lain). Perangkat yang saya servispun bermacam macam mulai dari Televisi, Radio, Amplifier, Tape recorder, Spiker aktif, sampai blender, rescooker dan lain lain.
        Berawal saat lulus SD terus melanjutkan sekolah di SMP. Nah saat sekolah di SMP itulah aku mengenal istilah elektronika yang pada waktu itu siswa baru dikasih plihan untuk memilih ketrampilan yang diminati antara lain Tata Boga (mayoritas dipilih oleh murid putri), Ketrampilan kayu, dan Ketrempilan Elektronika. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku memilih Ketrempilan Elektronika sesuatu hal yang baru bagiku sekaligus hal yang membuat aku penasaran saat itu. Maklumlah saat itu keluargaku belum mempunyai perangkat elektro bahkan radiopun belum punya jadi kalau kepingin mendengarkan sandiwara radio yang lagi populer saat itu harus mendengarkan radio tetangga yang punya radio.
         Guru Ketrampilan Elektro waktu itu adalah pak Jon, orangnya mirip adtis Rano Karno sewaktu muda, cuma bedanya pak Jon pakai kacamata. Pak Jon yang mengajari kami bagaimana caranya menyolder , cara menentukan kaki transistor, cara membaca kode warna pada resistor dan seterusnya. Aku masih ingat saat itu disuruh membuat kit suara burung juga membuat radio transistor sebagai tugas kelompok.
          Dengan bekal ketrampilan elektro yang aku dapat dari bangku sekolah SMP aku memberanikan diri praktek memperbaiki radio tetangga dan ternyata berhasil. Akhirnya karena elektonika sudah menjadi bagian dari kehidupanku ya aku jalani saja profesi ini semampuku bersamaan dengan kerjaan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar